(Dumai) sijari.net – Pemerintah Kota (Pemko) Dumai memasukkan pelestarian bahasa Melayu Riau ke dalam program Merdeka Belajar di setiap sekolah.
Langkah ini sudah ditunjukkan dalam bentuk peluncuran program penggunaan bahasa Melayu pada 7 Juni 2024 lalu oleh Wali Kota (Wako) Dumai H. Paisal, SKM., MARS.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Dumai Hj. Yusmanidar, S.Sos., M.Si., mengungkapkan hal itu pada acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) Bahasa Melayu Riau di Kota Dumai, Selasa, 11 Juni 2024.
Wali Kota Dumai menyatakan dukungannya terhadap upaya revitalisasi bahasa daerah Melayu Riau.
“Program Revitalisasi Bahasa Daerah yang dilakukan Balai Bahasa Provinsi Riau saat ini, sangat sejalan dengan program Pemko Dumai,” kata Wali Kota Dumai H. Paisal, SKM., MARS., diwakili oleh Sekdako Dumai H. Indra Gunawan, S.Ip., M.S.i., dalam acara yang sama.
Wako berharap upaya tersebut akan memberikan sumbangan signifikan dalam upaya melindungi dan mengelola bahasa sebagai kekayaan dan kekuatan untuk memperkukuh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau, Toha Machsum, M.Ag., dalam paparannya mengatakan, kegiatan RBD dilakukan di 4 kabupaten dan kota di Provinsi Riau pada tahun 2024 ini oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, RI. Keempat daerah tersebut adalah Kota Dumai, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Kampar, dan Kabupaten Kepulauan Meranti.
Apresiasi untuk Pemko Dumai
Toha juga memberikan apresiasinya kepada Pemko Dumai yang sudah mendukung kegiatan ini.
“Inilah pemerintah daerah yang mendukung dalam bentuk sharing budget dalam upaya pelestarian bahasa daerah di Riau. Semoga ini juga diikuti oleh pemerintah daerah lain, sebagai bentuk bahwa pelestarian bahasa daerah adalah tangungjawab bersama,” kata Toha di dahadapan 65 peserta Bimtek dari kalangan pengawas, kepala sekolah, guru SD dan SMP Kota Dumai.
Diharapkannya, peserta Bimtek Revitaliasi Bahasa Daerah bisa menerapkan atau mengimbaskan ⁹tujuh mata saji (lomba) kepada guru dan siswa di sekolah masing-masing.
Tujuh mata lomba tersebut adalah bahasa Melayu Riau berbasis cerpen, puisi, aksara arab melayu, komedi tunggal, syair, mendongeng, dan pidato. Sebanyak tujuh mata lomba tersebut dijabarkan dengan rinci dalam setiap materi yang dipaparkan oleh narasumber dalam Bimtek Pengajar Utama RBD di Kota Dumai yang berlangsung dari tanggal 11-15 Juni 2024.
Setelah acara Bimtek, akan ada acara lanjutan yang akan dilakukan oleh peserta Bimtek, yaitu pengimbasan ke siswa dan guru di sekolah masing-masing. Selanjutnya ada acara puncak, yaitu Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat kota/kabupaten dan provinsi yang akan diadakan pada tahun 2024. Semua cabang lomba di FTBI menggunakan bahasa daerah, yaitu bahasa Melayu Riau.
Program Prioritasl Toha juga menekankan bahwa pelindungan bahasa daerah menjadi program prioritas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada beberapa tahun terakhir.
Mereka yang menjadi narasumber dalam acara Bimtek pola 40 jam ini adalah, Toha Machsum, Riski Pauzi, Syahrul Affandi, Datuk Alfala, Dr. Griven H. Putera, dan Latif Hasyim. Dalam kegiatan tersebut, peserta mendapatkan modul sebagai panduan dalam pengimbasan di sekolah, sertifikat pola 40 jam, uang transpor, dan souvenir.*** rls
Sumber : goriau.com